BAHAN RENEUNGAN DAN PERTIMBANGAN “ ISLAM ITU INDAH “
Disini saya akan membahas tentang topic yang mungkin bisa
menjadi bahan pertimbangan, apalagi yang sangan lumrah di kalangan remaja jaman
sekarang. Yaitu tentang “ wajarka
perasaan cinta diluahkan “.
Baik, disini saya kutip
dari percakapan di / http://halaqah.net/v10/index.php?topic=4120.0
Answer
wajarkah perasaan cinta diluahkan???
secara fitrahnya, Allah telah kurniakan perasaan cinta dan kasih sayang dalam diri setiap hambanya, yang kiralah cinta ibu kepada anak, kakak kpd adik, adik kepada kakak dll. Yang menjadi persoalan, wajarkan perasaan cinta terhadap individu berlainan jenis diluahkan.
mugkin secara logikanya, pada pandngn orang yang sudah siap menikah mungkin tidak masalah, kalo dgn niat yg ikhlas, dan berhasrat utk dirikan rumah tgga, mmg wajar utk luahkan, tapi situasi yangg saya maksudkan, kalo perhubungan untuk memakan masa yang lama...mksdnya dua2 individu ni masih belajar atau lebih lumrahnya hanya sekedar pacaran.
wajarkan individu tersebut luahkan perasaan dia atau simpan saja dalam hati dan tunggu sampai betul2 bersedia utuk dirikan rumah tangga.
harap dapat pandangan dari sahabat2.
Reply
Sabda Rasulullah..."Barangsiapa
yg jatuh cinta kemudian dia mampu menyembunyikannya, menjaganya dan bersabar,
Allah akan mengampuni dosanya dan memasukkannya kedalam syurga..."
Wallahualam...
Wallahualam...
Reply
أخبرنا أبو بكر أحمد بن علي الحافظ قال: حدثنا أبو الحسن علي بن أيوب القمي قال: حدثنا محمد بن عمران قال: حدثني محمد بن مخزوم قال: حدثني الحسن بن علي الأشناني وأحمد بن محمد بن مسروق قالا: حدثنا سويد بن سعيد قال: حدثنا علي بن مسهر عن أبي يحيى القتات عن مجاهد عن ابن عباس قال: قال رسول الله، صلى الله عليه وسلم: من عشق فظفر فعف فمات مات شهيداً
hadis beserta susunan sanadnya adalah sebagai berikut :
aku diberitahu abu bakr ahmad bin 'ali al-hafidz, berkata : menceritakan kepadaku abu al-hasan 'ali bin ayyub, berkata : menceritakan padaku muhamad bin 'imran, berkata : menceritakan padaku yahya bin makhzum, berkata : menceritakan padaku hasan bin 'ali al-asynani dan ahmad bin muhamad bin masruq, keduanya berkata : menceritakan padaku suwaid bin sa'id, berkata : menceritakan padaku 'ali bin mushir dari abi yahya al-qathtat dari mujahid dari ibn 'abbas : barang siapa sedang rindu ( cinta ), lalu menyembunyikannya , menahan diri kemudian dia mati, maka meninggal dalam keadan syahid.
hadis beserta susunan sanadnya adalah sebagai berikut :
aku diberitahu abu bakr ahmad bin 'ali al-hafidz, berkata : menceritakan kepadaku abu al-hasan 'ali bin ayyub, berkata : menceritakan padaku muhamad bin 'imran, berkata : menceritakan padaku yahya bin makhzum, berkata : menceritakan padaku hasan bin 'ali al-asynani dan ahmad bin muhamad bin masruq, keduanya berkata : menceritakan padaku suwaid bin sa'id, berkata : menceritakan padaku 'ali bin mushir dari abi yahya al-qathtat dari mujahid dari ibn 'abbas : barang siapa sedang rindu ( cinta ), lalu menyembunyikannya , menahan diri kemudian dia mati, maka meninggal dalam keadan syahid.
walaupun ada sebagian ulama yang
menghukumi hadis diatas maudhu'(palsu), tapi ada juga yang menghukumi shahih.
pangkal masalah ada pada suwaid bin sa'id yang diperselisihkan hapalannya,
kejujurannya dll. tapi disamping ada yang mempermasalahkan, toh masih ada yang
menganggapnya tsiqqah seperti ahmad bin hanbal dan muhaddis maghriby syekh
shiddiq al-ghummary.
Reply
kadang-kadang hadis itu datang untuk
menjelaskan seluruh fadhilah ( keutamaan ) dari seluruh hal-hal yang
diharamkan. seperti ada perintah menahan pendangan, menjaga kemaluan
dll....nah, fungsi hadis ini untuk menjelaskan fadhilah/keutamaan dari
keseluruhan hal itu. ini jika kita melihat dari sudut pandang keumuman ma'na.
tapi jika kita melihat pada makna khusus hadis, kita harus tahu apa pengertian 'isyq..
الإفراط في المحبة بحيث يستولي المعشوق على قلب العاشق حتى لا يكاد يخلو من تخيله و الفكر فيه
بحيث لا يغيب عن خاطره و ذهنه
'isyq adalah sikap berlebihan dalam mahabbah ( cinta ) yang menjadikan orang yang dirindukan senantiasa ada di hati orang yang merindu sampai hampir2 hatinya selalu berpikir orang yang dirindukan
dari sini kita tahu bahwa tingkatan 'isyq lebih hebat dan dahsyat dari sekedar mahabbah. dalam kitab dzammul hawa, ibnu al-jauzi menjelaskan tingkatan-tingkatan itu sebagai berikut :
pandangan mata atau berita yang didengar bila melahirkan rasa senang diungkapkan dg kata 'aliqa ( علق )
apabila melebih sehingga terbetik keinginan untuk mendekat dinamakan mailun ( ميل )
dan apabila ada keinginan itu mencapai tingkat kehendak untuk menguasainya maka ia dinamakan mawaddah ( مودة )
kemudian tingkat berikutnya mahabbah ( محبة ), dilanjutkan dg khullah ( خلة ), lalu al-shababah ( الصبابة ), kemudian al-hawa ( الهوى )....
Nah setelah melalui ini semua, baru sampai pada tingkatan Al-'isyq ( العشق ), yaitu bila seseorang bersedia berkorban untuk membahayakan dirinya demi kekasihnya, ataua dg kata lain, perasaan dihati sudah penuh sehingga tidak ada tempat untuk yang lain
ibnu qayyim al-jauziah menggambarkan sifat orang yang terkena al-'isyq dalam kitabnya al-da' wa al-dawa' sebagai berikut :
فعند ذلك تشتغل النفس عن استخدام القوة البدنية و النفسية فتتعطل هذه القوي فيحدث بتعطيلها الكثير من آفات البدن و الروح ما يعز دواؤه و يتعذرفتتغير أفعاله و صفاته و مقاصده
yaitu ( saat orang terkena 'isyq ) selalu menggunakan kekuatan badan dan jiwa ( karena selalu berpikir dg yang dirindukan ) sehingga kekuatan itu mulai hilang, dan karena penggunaan yang berlebihan itu datanglah penyakit badan dan jiwa, sehingga perbuatannya jadi berubah, sifatnya jadi berubah, dan tujuannya
berkata ibnu hazm al-andalusy tentang bahaya al-isyq :
للعشق أضرار كثيرة تصيب الفرد و بالتالي تمتد آثارها على الأسرة و المجتمع و من هذه الأضرار :
• الاشتغال بحب المخلوق و ذكره عن حب الرب و ذكره
• الاشتغال عن مصالح دينه و دنيا
• آفات الدنيا أسرع إلى الوصول إلى العشاق فأبعد القلوب عن الله قلوب العاشقين
• إذا تمكن من القلب و استحكم و قوى سلطانه أفسد الذهن و أحدث الوساوس و ربما ألحق صاحبه بالمجانين ( مثل مجنون ليلى )
• يفسد الحواس معنويا فيرى القبيح حسنا
orang yang 'isyq mempunyai bahaya yang sangat banyak, bahkan bahayanya itu bisa sampai melebar pada keluarga dan masyarakat, diantara bahayanya adalah :
1) hati sibuk dg makhluk dan sehingga mengenyampinkan cinta dan dzikir pada allah
2) mengindahkan maslahat dunia dan akhirat
3) penyakit dunia lebih cepat sampai pada orang yang terkena 'isyqn sehingga menjauhkan dzikir pada allah
4) jika hati mampu menghalau penyakit ini ( al'isyq ), kadangkala akan merusak hati dan mengakibatkan waswas, bahkan menyebabkan gila. seperti kegilaan laila majnun.
5) merusak indra ma'nawi. sehingga melihat yang jelek jadi baik
karena bgitu hebatnya penyakit 'isyq ini, sampai-sampai para ulama menyebut bahwa 'isyq ini obatnya sangat sulit terkecuali memang si penderita benar2 berazam untuk sembuh
Oleh karena itu, sangat pantas jika nabi SAW menjanjikan syahid bagi yang terkena penyakit ini dan bisa menahannya
tapi jika kita melihat pada makna khusus hadis, kita harus tahu apa pengertian 'isyq..
الإفراط في المحبة بحيث يستولي المعشوق على قلب العاشق حتى لا يكاد يخلو من تخيله و الفكر فيه
بحيث لا يغيب عن خاطره و ذهنه
'isyq adalah sikap berlebihan dalam mahabbah ( cinta ) yang menjadikan orang yang dirindukan senantiasa ada di hati orang yang merindu sampai hampir2 hatinya selalu berpikir orang yang dirindukan
dari sini kita tahu bahwa tingkatan 'isyq lebih hebat dan dahsyat dari sekedar mahabbah. dalam kitab dzammul hawa, ibnu al-jauzi menjelaskan tingkatan-tingkatan itu sebagai berikut :
pandangan mata atau berita yang didengar bila melahirkan rasa senang diungkapkan dg kata 'aliqa ( علق )
apabila melebih sehingga terbetik keinginan untuk mendekat dinamakan mailun ( ميل )
dan apabila ada keinginan itu mencapai tingkat kehendak untuk menguasainya maka ia dinamakan mawaddah ( مودة )
kemudian tingkat berikutnya mahabbah ( محبة ), dilanjutkan dg khullah ( خلة ), lalu al-shababah ( الصبابة ), kemudian al-hawa ( الهوى )....
Nah setelah melalui ini semua, baru sampai pada tingkatan Al-'isyq ( العشق ), yaitu bila seseorang bersedia berkorban untuk membahayakan dirinya demi kekasihnya, ataua dg kata lain, perasaan dihati sudah penuh sehingga tidak ada tempat untuk yang lain
ibnu qayyim al-jauziah menggambarkan sifat orang yang terkena al-'isyq dalam kitabnya al-da' wa al-dawa' sebagai berikut :
فعند ذلك تشتغل النفس عن استخدام القوة البدنية و النفسية فتتعطل هذه القوي فيحدث بتعطيلها الكثير من آفات البدن و الروح ما يعز دواؤه و يتعذرفتتغير أفعاله و صفاته و مقاصده
yaitu ( saat orang terkena 'isyq ) selalu menggunakan kekuatan badan dan jiwa ( karena selalu berpikir dg yang dirindukan ) sehingga kekuatan itu mulai hilang, dan karena penggunaan yang berlebihan itu datanglah penyakit badan dan jiwa, sehingga perbuatannya jadi berubah, sifatnya jadi berubah, dan tujuannya
berkata ibnu hazm al-andalusy tentang bahaya al-isyq :
للعشق أضرار كثيرة تصيب الفرد و بالتالي تمتد آثارها على الأسرة و المجتمع و من هذه الأضرار :
• الاشتغال بحب المخلوق و ذكره عن حب الرب و ذكره
• الاشتغال عن مصالح دينه و دنيا
• آفات الدنيا أسرع إلى الوصول إلى العشاق فأبعد القلوب عن الله قلوب العاشقين
• إذا تمكن من القلب و استحكم و قوى سلطانه أفسد الذهن و أحدث الوساوس و ربما ألحق صاحبه بالمجانين ( مثل مجنون ليلى )
• يفسد الحواس معنويا فيرى القبيح حسنا
orang yang 'isyq mempunyai bahaya yang sangat banyak, bahkan bahayanya itu bisa sampai melebar pada keluarga dan masyarakat, diantara bahayanya adalah :
1) hati sibuk dg makhluk dan sehingga mengenyampinkan cinta dan dzikir pada allah
2) mengindahkan maslahat dunia dan akhirat
3) penyakit dunia lebih cepat sampai pada orang yang terkena 'isyqn sehingga menjauhkan dzikir pada allah
4) jika hati mampu menghalau penyakit ini ( al'isyq ), kadangkala akan merusak hati dan mengakibatkan waswas, bahkan menyebabkan gila. seperti kegilaan laila majnun.
5) merusak indra ma'nawi. sehingga melihat yang jelek jadi baik
karena bgitu hebatnya penyakit 'isyq ini, sampai-sampai para ulama menyebut bahwa 'isyq ini obatnya sangat sulit terkecuali memang si penderita benar2 berazam untuk sembuh
Oleh karena itu, sangat pantas jika nabi SAW menjanjikan syahid bagi yang terkena penyakit ini dan bisa menahannya
Reply
sebenarnya Saya pun terperangkap jugak
dalam situasi sama seperti ini..
saya pun tak pasti ingin diluahkan atau tidak...
kalau tidak diluahkan rasanya serba salah......
kalau diluahkan nanti terlalai terjerumus kedalam maksiat...
saya pun tak pasti ingin diluahkan atau tidak...
kalau tidak diluahkan rasanya serba salah......
kalau diluahkan nanti terlalai terjerumus kedalam maksiat...
maklumlah kalau udah pacaran itu macam2 lah jadi nya...
sebab orang yang ketika dalam perhubungan yang tidak sah antara si adam dan si hawa adalah syaitan laknatullah...
pada pandangan saya kalau perhubungan yg mengambil masa yang agak panjang biarlah kite pendamkan dlu ......
saya percaya setiap insan yang lahir di atas muka bumi Allah ini telah dtetapkan jodoh masing2...mgkn ade hikmah di sebaliknya...
di sebabkan itu saya memilih utuk memendam kan dahulu perasaan itu...
bila sudah tiba masanya ...dah ckp bersedia...brulah diluahkan....
bukan apa-apa kalau udah pacaran...macam2 boleh jadi walau sebaik apapun seseorang itu..
sehebat,sekuat apapun seseorg lelaki itu,akan tewas juga kepada selemah-lemah wanita...
^^Tidak perlu mencari teman secantik BALQIS,andai diri tidak sehebat SULAIMAN....
Tidak perlu seteguh IBRAHIM,andai diri tidak sekuat HAJAR....
Mengapa mengharap teman setanpam YUSOF,jika kasih tidak setulus ZULAIKHA....
Mengapa didamba teman hidup sehebat KHADIJAH,andai diri tidak sesempurna
RASULULLAH S.A.W....^^
sebab orang yang ketika dalam perhubungan yang tidak sah antara si adam dan si hawa adalah syaitan laknatullah...
pada pandangan saya kalau perhubungan yg mengambil masa yang agak panjang biarlah kite pendamkan dlu ......
saya percaya setiap insan yang lahir di atas muka bumi Allah ini telah dtetapkan jodoh masing2...mgkn ade hikmah di sebaliknya...
di sebabkan itu saya memilih utuk memendam kan dahulu perasaan itu...
bila sudah tiba masanya ...dah ckp bersedia...brulah diluahkan....
bukan apa-apa kalau udah pacaran...macam2 boleh jadi walau sebaik apapun seseorang itu..
sehebat,sekuat apapun seseorg lelaki itu,akan tewas juga kepada selemah-lemah wanita...
^^Tidak perlu mencari teman secantik BALQIS,andai diri tidak sehebat SULAIMAN....
Tidak perlu seteguh IBRAHIM,andai diri tidak sekuat HAJAR....
Mengapa mengharap teman setanpam YUSOF,jika kasih tidak setulus ZULAIKHA....
Mengapa didamba teman hidup sehebat KHADIJAH,andai diri tidak sesempurna
RASULULLAH S.A.W....^^
Reply
Kami tidak berzina !
Maaf saya tidak menuduh anda berzina ,tetapi
anda menghampiri zina.
Kami hanya barbual-bual, berbincang,. Bertanya
khabar, minum-minum di kafe. Adakah itu
menghampiri zina?
Ya,perbuatan itu boleh menjerumuskan pelakunya
ke lembah penzinaan.
Kami dapat mengawal perasaan dan kami tidak
berniat ke arah itu.
Hari ini ya.Esok mungkin kamu kecundang. Iblis
akan memerangkap kamu. Iblis amat
berpengalaman dan tipu dayanya sangat halus. Ia
telah menipu moyang kita yang pertama, Adam
dan Hawa. Iblis amat licik. Ingat ,pesanan
Rasulullah :Janganlah engkau bersendirian dengan
seorang wanita kecuali yang ketiganya ,syaitan
(Tabrani) . Kita lemah menghadapi tipu daya Iblis.
Tidak semestinya semua orang bercinta* menjurus
kepada penzinaan. Ada yang bercinta dalam
telefon dan hantar SMS sahaja. Tidak pernah
bersua muka pun!
Betul .Tetapi itu adalah salah satu yang
dimaksudkan dengan menghampiri zina. Memang
pada awalnya tidak bersua muka. Tapi perasaan
pasti bergelora,lambat laun desakan nafsu dan
perasaan serta hasutan Iblis akan mengheret
kepada suatu pertemuan. Pertemuan pertama
tidak akan terhenti disitu sahaja.Percayalah, ia
akan berlanjutan. Tidakkah itu boleh membawa
kepada perzinaan akhirnya?
Zina ada bermacam-macam jenis dan
peringkatnya, ada zina betul, ada zina tangan iaitu
berpegang-pegangan, ada zina mata iaitu melihat
kekasih dengan perasaan berahi. Zina hati iaitu
dengan khayalan berahi dengan kekasih
sepertimana yang digambarkan oleh Rasulullah :
Kedua-dua tangan juga berzina dan zinanya
adalah menyentuh. Kedua kaki juga berzina dan
zinanya menuju ke tempat pertemuan. Mulut juga
berzina dan zinanya adalah ciuman (muslim dan
Abu Daud). Sebenarnya jalan menuju kepada
perzinaan amat banyak. Jangan biarkan diri kita
melalui mana-mana jalan perzinaan.
Duduk berdiskusi pelajaran tak boleh juga? Bincang
pelajaran saja!*(masa belajar berdua-duaa)*
Berdiskusi pelajaran, betul kah ? Jangan tipu. Allah
tahu apa yang terselit di dalam hati hamba-
hambaNya. Kita belajar untuk keberkatan. Kalau
pintar sekalipun, kalau tidak diberkati oleh
Allah, kejayaan tidak akan membawa
kebahagiaan. Hidup di dunia tidak bahagia, akhirat
lagi lah. Jangan berselindung disebalik pelajaran
yang mulia. Allah suka kepada orang berilmu. Jadi
belajar hendaklah ikut batas dan ketentuan Allah.
Belajar akan jadi ibadah. Adakah berdiskusi
macam ini akan ditulis oleh malaikat Raqib dan
Atid.
Sungguh! Bincang pelajaran saja. Ni Study
Group.*(masa berduaan saja)
Study Group...? nampak lain macam saja, manja,
senyum memanjang, tak macam gaya berdiskusi.
Tak ada study group berdua saja? Kemana-
manapun berdua. Kalau pun, carilah group
study ramai sedikitt. Kalau duduk berdua-duaan
macam ini...betul kah bincang pelajaran?
Jangan-jangan sekejap saja bincang pelajaran,
yang lain tu... banyak masa dihabiskan dengan
fantasi cinta!
Tidaklah. Sungguh berbincang pelajaran.*
Baik sungguh anda berdua. yakinkah anda
berdua tak ada perasaan apa-apa? Ingat, kita bukan malaikat, tak ada
nafsu. Kita manusia. Jangan menafikan fitrah
manusia. Kita ada nafsu, ada keinginan. Itulah
manusia.
Kami berdua sama-sama belajar, study group*,
saling memberi semangat dan motivasi.
Tak adakah kaum sejenis yang boleh dijadikan
rakan belajar? Habis sudahkah kaum sejenis yang
boleh memberikan motivasi? Jangan hina kaum
sejenis kita. Ingat, banyak orang cemerlang yang
belajar hanya dengan kaum sejenis. Lebih tenang
perasaan, tidak terganggu, dapat berkat dan
rahmat pula.
Takkanlah tak ada langsung ruang yang
dibenarkan dalam Islam untuk bercinta? Adakah
Islam membunuh terus naluri cinta?
Naluri adalah sebahagian daripada kesempurnaan
kejadian manusia. Naluri ingin memiliki dan suka
kalau dimiliki (sense of belonging) adalah fitrah.
Kalau naluri itu tidak wujud pada diri seseorang,
tak normal namanya. Islam bukan datang
membunuh naluri dan keinginan itu, tidak! Islam
tidak suruh membunuh naluri seperti yang
dilakukan oleh para paderi atau sami. Jangan
nafikan naluri ini. Jangan berbohong pada diri
sendiri. Bukan salah dan berdosa kalau perasaan
itu datang tanpa diundang. Itu adalah fitrah. Cuma
tudukkan naluri itu untuk patuh pada perintah
Allah. Jadilah manusia yang sihat nalurinya.
Jangan jadi malaikat! Kerana Allah jadikan kita
sebagai manusia.
Dunia dan segala isinya akan hambar tanpa naluri
atau nafsu.
Tentu ada cinta secara Islam.
Cinta secara Islam hanya satu, iaitu perkahwinan.
Cinta berlaku setelah ijab kabul, cinta selepas
kahwin. Itulah cinta sacral dan qudus. Cinta yang
bermaruah. Bukan cinta murahan. Inilah kemuliaan
Islam. Apabila Islam menegah sesuatu perkara,
tentu ia gantikan dengan sesuatu yang lebih baik.
Jika ia menegah cinta antara lelaki dan perempuan
sebelum kahwin, ia membawa perkahwinan
sebagai ganti yang lebih baik. Sabda Rasulullah :
Tidak ada yang lebih patut bagi dua orang yang
saling mencintai kecuali nikah. (Ibnu Majah). Cinta
adalah maruah manusia. Ia telalu mulia.
Kalau begitu, cinta* remaja semua menghampiri
kepada penzinaan?
Ya, kalau lelaki dan perempuan bertemu tentu
perasaan turut terusik. Kemudian perasaan
dilayan. Kemudian teringat, rindu. Kemudian diatur
pertemuan. Kemudian duduk berdua-dua.
Kemudian mencari tempat sunyi sedikit.
Kemudian berbual panjang sehingga malam gelap.
Hubungan makin akrab, dah berani pegang tangan,
duduk makin dekat. Kalau tadi macam kawan,
sekarang macam pengantin baru semalam
bukankah mereka semakin hampir dengan
penzinaan? Berapa ramai orang yang bercinta
telah sampai kepada daerah penzinaan dan
kesengsaraan. Kasihanilah diri dan ibu bapa yang
melahirkan kita dalam keadaan putih bersih tanpa
noda daripada seekor nyamuk sekalipun!
Masih ramai orang yang bercinta* tetapi tetap
selamat tidak sampai berzina. Kami tahan diuji.
Allah yang menciptakan manusia, Dia tahu
kekuatan dan kelemahan manusia. Manusia tidak
tahan ujian. Oleh itu Allah memerintahkan supaya
jauhi perkara yang ditegah takut manusia akan
kecundang.
Jadi manusia itu tidak tahan diuji?
Kita manusia dari keturunan Adam dan Hawa,
sejak dari awal penciptaan manusia. Allah
takdirkan satu peristiwa untuk iktibar
manusia.Allah tegah Adam dan Hawa supaya
tidak memakan buah khuldi dalam syurga. Buah
yang lain boleh makan. Allah tahu kelemahan
pada ciptaan manusia. Tidak tahan diuji. Oleh itu
Allah berpesan kepada Adam dan Hawa, jangan
menghampiri pokok khuldi itu. Firman Allah:
Wahai Adam! Tinggallah engkau dan isterimu di
dalam syurga serta makanlah dari makanannya
sepuas-puasnya apa yang kamu sukai, dan
janganlah kamu hampiri pokok ini. (jika kamu
menghampirinya) maka kamu adalah orang-orang
yang zalim
(al-Araf:19)
Tegahan yang sebenarnya adalah memakan buah
khuldi. Jika menghampiri perkara tegahan, takut
nanti mereka akan memakannya. Demikianlah
dengan zina. Ditegah berzina. Maka jalan ke arah
penzinaan juga dilarang. Takut apabila berhadapan
dengan godaan zina, kedua-duanya akan
kecundang.Cukuplah kita belajar daripada
pengalaman nenek moyang kita Adam dan Hawa.
Tetapi cinta selepas kahwin banyak masalah. Kita
tak kenal pasangan kita secara dekat. Bercinta
adalah untuk mengenal hati budi pasangan
sebelum buat keputusan berkahwin.
Bolehkah percaya dengan perwatakan masa
sedang bercinta? Bercinta penuh dengan lakonan
yang dibuat-buat dan kepura-puraan. Masing-
masing akan berlakon dengan watak terbaik.
Penyayang, penyabar, pemurah dan berbagai-
bagai lagi. Masa bercinta merajuk ada yang pujuk.
Jangan harap lepas kahwin, bila merajuk akan ada
yang pujuk. Banyak orang yang kecewa dan
tertipu dengan keperibadian pasangan semasa
bercinta. Perangai pasangan jauh berbeda. Macam
langit dan bumi. Masa bercinta, dia seorang yang
amat penyayang, penyabar, sabar tunggu
pasangan terlambat sampai berjam-jam. Tapi bila
dah kahwin, lewat lima minit, dah kena tengking.
Jadi, perwatakan dalam masa bercinta tidak boleh
dipercayai. Percintaan adalah suatu kepuraan atau
hipokrit.
Percayalah, kami bercinta demi merancang
kebahagian hidup nanti.
Bagaimana diharap kebahagiaan jika tidak
mendapat redha Allah? Kebahagiaan adalah
anugerah Allah kepada hamba-hambaNya yang
terpilih. Kebahagiaan bukan ciptaan manusia.
Manusia hanya merancang kebahagiaan. Allah
yang menganugerahkannya.
Bagaimana mendapat anugerah kebahagiaan itu,
jika jalan mencapai kebahagiaan itu tidak diredhai
Allah. Kebahagiaan hidup berumah tangga
mestilah melalui proses yang betul. Sudah tentu
prosesnya bukan bercinta begini, Allah tidak
meredhai percintaan ini. Cinta yang diredhai Allah
adalah cinta selepas kahwin. Bagaimana untuk
mendapat keluarga yang bahagia jika langkah
mula sudahpun canggung, bagaimana
kesudahannya?
Semua itu adalah perangkap iblis dan syaitan.
Hakikatnya adalah sama. Cinta yang diberi nafas
baru. Kulitnya nampak berlainan, tetapi isinya
adalah sama.” Hanya sekedar ade abang ga pacaran “ itu menjadi dalih, Manusia yang terlibat dengan
budaya seperti ini sebenarnya telah masuk
dalam perangkap syaitan. Cuma menunggu masa
untuk dikorbankan. Namakan apa saja sekalipun,
ade abang, motivator ke, semuanya adalah
sama. Jalan akhirnya akan bertemu dengan zina.
Jadi seolah-olah orang yang bercinta telah hilang
maruah diri?
Mengukur maruah diri bukan ditentukan oleh
manusia tetapi oleh Pencipta manusia.Orang yang
sedang mabuk bercinta akan mengatakan orang
yang bercinta tidak menjejaskan maruah dirinya.
Manakala, bagi orang yang menjaga diri, tidak
mahu terlibat dengan cinta sebelum kahwin, akan
mengatakan orang yang bercinta sudah tidak
bermaruah lagi. Cintanya ditumpahkan kepada
orang yang belum layak menerima cinta suci.
Kalau begitu ukuran bermaruah atau tidak adalah
ditentukan oleh Allah.
Adakah orang yang bercinta* hilang maruah?
Antara kemulian manusia adalah maruah dirinya.
Orang yang bercinta seolah-olah cuba
menggadaikan maruahnya kerana mereka
menghampiri perzinaan. Manakala orang yang
bercinta dan pernah berzina tidak layak berkahwin
kecuali dengan orang yang pernah berzina. Allah
berfirman:
Lelaki yang berzina (lazimnya) tidak ingin
berkahwin melainkan dengan perempuan yang
berzina atau perempuan musyrik; dan perempuan
yang berzina itu pula tidak ingin berkahwin dengan
melainkan oleh lelaki yang berzina atau lelaki
musyrik. Dan perkahwinan yang demikian itu
terlarang kepada orang-orang yang beriman.
(Surah An-Nur: 3) Jadi, orang yang pernah bercinta
juga tidak sesuai untuk berkahwin dengan orang
yang tidak pernah bercinta. Tidakkah itu suatu
penghinaan dari Tuhan.
Jadi orang yang bercinta* hanya layak berkahwin
dengan orang yang pernah bercinta* juga?
Itulah pasangan yang layak untuk dirinya. Kerana
wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik.
Lelaki yang baik untuk wanita yang baik.
Kami telah berjanji sehidup semati
Apa ada pada janji cinta? Berapa banyak sudah
janji cinta yang musnah? Lelaki, jangan diharap
pada janji lelaki. Mereka hanya menunggu peluang
keemasan sahaja. Habis madu, sepah dibuang.
Pepatah itu diungkap kerana ia sering berulang
sehingga menjadi pepatah.
Si dia ini lain dari yang lain. Dia lelaki yang
penyayang dan bertanggungjawab.
Tahukah hati budi lelaki? Sejahat mana lelaki,
apabila ingin mengambil seseorang wanita sebagai
isteri dan seterusnya menjadi ibu untuk anak-
anaknya, dia akan memilih wanita yang baik.
Tetapi untuk berseronok dan berfoya-foya, lelaki
biasanya akan memilih perempuan murahan
kerana ia suatu pelaburan yang menguntungkan.
Itulah rahsia lelaki.
Jadi, perempuan yang bercinta*, jatuh maruahnya
pada pandangan lelaki? *(tidak mengikut syariat)
Tentu. Mana ada orang lelaki yang normal suka
pada barang yang second sedangkan
barang yang baru masih ada. Sesetengah mereka
menggambarkan perempuan seperti kereta yang
diletakkan di bilik pameran sahaja.Tapi ada orang
yang boleh test drive. Ada pula yang kata;
sekadar sepinggan mee goreng dan segelas sirap
bandung, bawalah ke hulu, ke hilir. Sedihkan.
Itulah hakikatnya.
Masih adakah orang yang tidak bercinta di zaman
ini?
Ya, masih ada orang suci dalam debu. Golongan
ini akan sentiasa ada walaupun jumlah mereka
kecil. Mereka akan bertemu suatu hari nanti.
Mereka ada pasangannya. Firman Allah:
Dan orang-orang lelaki yang memelihara
kehormatannya serta orang-orang perempuan yang
memelihara kehormatannya (yang memelihara
dirinya dari melakukan zina)... Allah telah
menyediakan bagi mereka segala keampunan dan
pahala yang besar.
(Surah Al-Ahzab: 35)
Bagaimana kami?
Kamu masih ada peluang. Bertaubatlah dengan
taubat nasuha. Berdoalah serta mohon
keampunan dariNya. Mohonlah petunjuk dan
kekuatan untuk mendapat redhaNya.
Kami ingin mendapat redha Tuhan. Tunjukkanlah
bagaimana taubat nasuha.
Taubat yang murni. Taubat yang sebenar-
benarnya. Taubat yang memenuhi tiga syarat:
Tinggalkan perbuatan maksiat. Putuskan
hubungan cinta yang tidak diredhai Allah ini.
Menyesal. Menginsafi diri diatas tindak tanduk
hidup yang menjurus diri dalam percintaan.
Berazam. Bertekad didalam hati tidak akan
bercinta lagi dengan sesiapa kecuali dengan
seseorang yang bernama isteri atau
suami .Saatnya adalah selepas ijab kabul.
Ya Allah. Hambamu ini telah tersesat jalan.
Ampunilah dosa-dosa hambamu ini.
Sesungguhnya engkau Maha Pengampun dan
penerima taubat . Berilah kekuatan kepadaku
untuk menghadapi godaan keremajaan ini.
Anugerahkan kepadaku perasaan benci kepada
maksiat. Hiasilah diriku dengan akhlak yang mulia.
Ibu dan ayah, anakmu berdosa . Engkau jaga
diriku sedari kecil dengan kasih sayang.
Mengapaku curahkan kasih itu kepada orang lain.
Oh Tuhan, hambamu ini berdosa
Amin , yarabbal alamin. Moga Allah terima taubat
mu.
Kita berpisah kerana Allah , kalau ada
jodoh ,tidak kemana!
YaAllah bantulah mereka .Kini mereka datang
kepintuMu mencari redha-Mu. Terimalah taubat
mereka.
Maaf saya tidak menuduh anda berzina ,tetapi
anda menghampiri zina.
Kami hanya barbual-bual, berbincang,. Bertanya
khabar, minum-minum di kafe. Adakah itu
menghampiri zina?
Ya,perbuatan itu boleh menjerumuskan pelakunya
ke lembah penzinaan.
Kami dapat mengawal perasaan dan kami tidak
berniat ke arah itu.
Hari ini ya.Esok mungkin kamu kecundang. Iblis
akan memerangkap kamu. Iblis amat
berpengalaman dan tipu dayanya sangat halus. Ia
telah menipu moyang kita yang pertama, Adam
dan Hawa. Iblis amat licik. Ingat ,pesanan
Rasulullah :Janganlah engkau bersendirian dengan
seorang wanita kecuali yang ketiganya ,syaitan
(Tabrani) . Kita lemah menghadapi tipu daya Iblis.
Tidak semestinya semua orang bercinta* menjurus
kepada penzinaan. Ada yang bercinta dalam
telefon dan hantar SMS sahaja. Tidak pernah
bersua muka pun!
Betul .Tetapi itu adalah salah satu yang
dimaksudkan dengan menghampiri zina. Memang
pada awalnya tidak bersua muka. Tapi perasaan
pasti bergelora,lambat laun desakan nafsu dan
perasaan serta hasutan Iblis akan mengheret
kepada suatu pertemuan. Pertemuan pertama
tidak akan terhenti disitu sahaja.Percayalah, ia
akan berlanjutan. Tidakkah itu boleh membawa
kepada perzinaan akhirnya?
Zina ada bermacam-macam jenis dan
peringkatnya, ada zina betul, ada zina tangan iaitu
berpegang-pegangan, ada zina mata iaitu melihat
kekasih dengan perasaan berahi. Zina hati iaitu
dengan khayalan berahi dengan kekasih
sepertimana yang digambarkan oleh Rasulullah :
Kedua-dua tangan juga berzina dan zinanya
adalah menyentuh. Kedua kaki juga berzina dan
zinanya menuju ke tempat pertemuan. Mulut juga
berzina dan zinanya adalah ciuman (muslim dan
Abu Daud). Sebenarnya jalan menuju kepada
perzinaan amat banyak. Jangan biarkan diri kita
melalui mana-mana jalan perzinaan.
Duduk berdiskusi pelajaran tak boleh juga? Bincang
pelajaran saja!*(masa belajar berdua-duaa)*
Berdiskusi pelajaran, betul kah ? Jangan tipu. Allah
tahu apa yang terselit di dalam hati hamba-
hambaNya. Kita belajar untuk keberkatan. Kalau
pintar sekalipun, kalau tidak diberkati oleh
Allah, kejayaan tidak akan membawa
kebahagiaan. Hidup di dunia tidak bahagia, akhirat
lagi lah. Jangan berselindung disebalik pelajaran
yang mulia. Allah suka kepada orang berilmu. Jadi
belajar hendaklah ikut batas dan ketentuan Allah.
Belajar akan jadi ibadah. Adakah berdiskusi
macam ini akan ditulis oleh malaikat Raqib dan
Atid.
Sungguh! Bincang pelajaran saja. Ni Study
Group.*(masa berduaan saja)
Study Group...? nampak lain macam saja, manja,
senyum memanjang, tak macam gaya berdiskusi.
Tak ada study group berdua saja? Kemana-
manapun berdua. Kalau pun, carilah group
study ramai sedikitt. Kalau duduk berdua-duaan
macam ini...betul kah bincang pelajaran?
Jangan-jangan sekejap saja bincang pelajaran,
yang lain tu... banyak masa dihabiskan dengan
fantasi cinta!
Tidaklah. Sungguh berbincang pelajaran.*
Baik sungguh anda berdua. yakinkah anda
berdua tak ada perasaan apa-apa? Ingat, kita bukan malaikat, tak ada
nafsu. Kita manusia. Jangan menafikan fitrah
manusia. Kita ada nafsu, ada keinginan. Itulah
manusia.
Kami berdua sama-sama belajar, study group*,
saling memberi semangat dan motivasi.
Tak adakah kaum sejenis yang boleh dijadikan
rakan belajar? Habis sudahkah kaum sejenis yang
boleh memberikan motivasi? Jangan hina kaum
sejenis kita. Ingat, banyak orang cemerlang yang
belajar hanya dengan kaum sejenis. Lebih tenang
perasaan, tidak terganggu, dapat berkat dan
rahmat pula.
Takkanlah tak ada langsung ruang yang
dibenarkan dalam Islam untuk bercinta? Adakah
Islam membunuh terus naluri cinta?
Naluri adalah sebahagian daripada kesempurnaan
kejadian manusia. Naluri ingin memiliki dan suka
kalau dimiliki (sense of belonging) adalah fitrah.
Kalau naluri itu tidak wujud pada diri seseorang,
tak normal namanya. Islam bukan datang
membunuh naluri dan keinginan itu, tidak! Islam
tidak suruh membunuh naluri seperti yang
dilakukan oleh para paderi atau sami. Jangan
nafikan naluri ini. Jangan berbohong pada diri
sendiri. Bukan salah dan berdosa kalau perasaan
itu datang tanpa diundang. Itu adalah fitrah. Cuma
tudukkan naluri itu untuk patuh pada perintah
Allah. Jadilah manusia yang sihat nalurinya.
Jangan jadi malaikat! Kerana Allah jadikan kita
sebagai manusia.
Dunia dan segala isinya akan hambar tanpa naluri
atau nafsu.
Tentu ada cinta secara Islam.
Cinta secara Islam hanya satu, iaitu perkahwinan.
Cinta berlaku setelah ijab kabul, cinta selepas
kahwin. Itulah cinta sacral dan qudus. Cinta yang
bermaruah. Bukan cinta murahan. Inilah kemuliaan
Islam. Apabila Islam menegah sesuatu perkara,
tentu ia gantikan dengan sesuatu yang lebih baik.
Jika ia menegah cinta antara lelaki dan perempuan
sebelum kahwin, ia membawa perkahwinan
sebagai ganti yang lebih baik. Sabda Rasulullah :
Tidak ada yang lebih patut bagi dua orang yang
saling mencintai kecuali nikah. (Ibnu Majah). Cinta
adalah maruah manusia. Ia telalu mulia.
Kalau begitu, cinta* remaja semua menghampiri
kepada penzinaan?
Ya, kalau lelaki dan perempuan bertemu tentu
perasaan turut terusik. Kemudian perasaan
dilayan. Kemudian teringat, rindu. Kemudian diatur
pertemuan. Kemudian duduk berdua-dua.
Kemudian mencari tempat sunyi sedikit.
Kemudian berbual panjang sehingga malam gelap.
Hubungan makin akrab, dah berani pegang tangan,
duduk makin dekat. Kalau tadi macam kawan,
sekarang macam pengantin baru semalam
bukankah mereka semakin hampir dengan
penzinaan? Berapa ramai orang yang bercinta
telah sampai kepada daerah penzinaan dan
kesengsaraan. Kasihanilah diri dan ibu bapa yang
melahirkan kita dalam keadaan putih bersih tanpa
noda daripada seekor nyamuk sekalipun!
Masih ramai orang yang bercinta* tetapi tetap
selamat tidak sampai berzina. Kami tahan diuji.
Allah yang menciptakan manusia, Dia tahu
kekuatan dan kelemahan manusia. Manusia tidak
tahan ujian. Oleh itu Allah memerintahkan supaya
jauhi perkara yang ditegah takut manusia akan
kecundang.
Jadi manusia itu tidak tahan diuji?
Kita manusia dari keturunan Adam dan Hawa,
sejak dari awal penciptaan manusia. Allah
takdirkan satu peristiwa untuk iktibar
manusia.Allah tegah Adam dan Hawa supaya
tidak memakan buah khuldi dalam syurga. Buah
yang lain boleh makan. Allah tahu kelemahan
pada ciptaan manusia. Tidak tahan diuji. Oleh itu
Allah berpesan kepada Adam dan Hawa, jangan
menghampiri pokok khuldi itu. Firman Allah:
Wahai Adam! Tinggallah engkau dan isterimu di
dalam syurga serta makanlah dari makanannya
sepuas-puasnya apa yang kamu sukai, dan
janganlah kamu hampiri pokok ini. (jika kamu
menghampirinya) maka kamu adalah orang-orang
yang zalim
(al-Araf:19)
Tegahan yang sebenarnya adalah memakan buah
khuldi. Jika menghampiri perkara tegahan, takut
nanti mereka akan memakannya. Demikianlah
dengan zina. Ditegah berzina. Maka jalan ke arah
penzinaan juga dilarang. Takut apabila berhadapan
dengan godaan zina, kedua-duanya akan
kecundang.Cukuplah kita belajar daripada
pengalaman nenek moyang kita Adam dan Hawa.
Tetapi cinta selepas kahwin banyak masalah. Kita
tak kenal pasangan kita secara dekat. Bercinta
adalah untuk mengenal hati budi pasangan
sebelum buat keputusan berkahwin.
Bolehkah percaya dengan perwatakan masa
sedang bercinta? Bercinta penuh dengan lakonan
yang dibuat-buat dan kepura-puraan. Masing-
masing akan berlakon dengan watak terbaik.
Penyayang, penyabar, pemurah dan berbagai-
bagai lagi. Masa bercinta merajuk ada yang pujuk.
Jangan harap lepas kahwin, bila merajuk akan ada
yang pujuk. Banyak orang yang kecewa dan
tertipu dengan keperibadian pasangan semasa
bercinta. Perangai pasangan jauh berbeda. Macam
langit dan bumi. Masa bercinta, dia seorang yang
amat penyayang, penyabar, sabar tunggu
pasangan terlambat sampai berjam-jam. Tapi bila
dah kahwin, lewat lima minit, dah kena tengking.
Jadi, perwatakan dalam masa bercinta tidak boleh
dipercayai. Percintaan adalah suatu kepuraan atau
hipokrit.
Percayalah, kami bercinta demi merancang
kebahagian hidup nanti.
Bagaimana diharap kebahagiaan jika tidak
mendapat redha Allah? Kebahagiaan adalah
anugerah Allah kepada hamba-hambaNya yang
terpilih. Kebahagiaan bukan ciptaan manusia.
Manusia hanya merancang kebahagiaan. Allah
yang menganugerahkannya.
Bagaimana mendapat anugerah kebahagiaan itu,
jika jalan mencapai kebahagiaan itu tidak diredhai
Allah. Kebahagiaan hidup berumah tangga
mestilah melalui proses yang betul. Sudah tentu
prosesnya bukan bercinta begini, Allah tidak
meredhai percintaan ini. Cinta yang diredhai Allah
adalah cinta selepas kahwin. Bagaimana untuk
mendapat keluarga yang bahagia jika langkah
mula sudahpun canggung, bagaimana
kesudahannya?
Semua itu adalah perangkap iblis dan syaitan.
Hakikatnya adalah sama. Cinta yang diberi nafas
baru. Kulitnya nampak berlainan, tetapi isinya
adalah sama.” Hanya sekedar ade abang ga pacaran “ itu menjadi dalih, Manusia yang terlibat dengan
budaya seperti ini sebenarnya telah masuk
dalam perangkap syaitan. Cuma menunggu masa
untuk dikorbankan. Namakan apa saja sekalipun,
ade abang, motivator ke, semuanya adalah
sama. Jalan akhirnya akan bertemu dengan zina.
Jadi seolah-olah orang yang bercinta telah hilang
maruah diri?
Mengukur maruah diri bukan ditentukan oleh
manusia tetapi oleh Pencipta manusia.Orang yang
sedang mabuk bercinta akan mengatakan orang
yang bercinta tidak menjejaskan maruah dirinya.
Manakala, bagi orang yang menjaga diri, tidak
mahu terlibat dengan cinta sebelum kahwin, akan
mengatakan orang yang bercinta sudah tidak
bermaruah lagi. Cintanya ditumpahkan kepada
orang yang belum layak menerima cinta suci.
Kalau begitu ukuran bermaruah atau tidak adalah
ditentukan oleh Allah.
Adakah orang yang bercinta* hilang maruah?
Antara kemulian manusia adalah maruah dirinya.
Orang yang bercinta seolah-olah cuba
menggadaikan maruahnya kerana mereka
menghampiri perzinaan. Manakala orang yang
bercinta dan pernah berzina tidak layak berkahwin
kecuali dengan orang yang pernah berzina. Allah
berfirman:
Lelaki yang berzina (lazimnya) tidak ingin
berkahwin melainkan dengan perempuan yang
berzina atau perempuan musyrik; dan perempuan
yang berzina itu pula tidak ingin berkahwin dengan
melainkan oleh lelaki yang berzina atau lelaki
musyrik. Dan perkahwinan yang demikian itu
terlarang kepada orang-orang yang beriman.
(Surah An-Nur: 3) Jadi, orang yang pernah bercinta
juga tidak sesuai untuk berkahwin dengan orang
yang tidak pernah bercinta. Tidakkah itu suatu
penghinaan dari Tuhan.
Jadi orang yang bercinta* hanya layak berkahwin
dengan orang yang pernah bercinta* juga?
Itulah pasangan yang layak untuk dirinya. Kerana
wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik.
Lelaki yang baik untuk wanita yang baik.
Kami telah berjanji sehidup semati
Apa ada pada janji cinta? Berapa banyak sudah
janji cinta yang musnah? Lelaki, jangan diharap
pada janji lelaki. Mereka hanya menunggu peluang
keemasan sahaja. Habis madu, sepah dibuang.
Pepatah itu diungkap kerana ia sering berulang
sehingga menjadi pepatah.
Si dia ini lain dari yang lain. Dia lelaki yang
penyayang dan bertanggungjawab.
Tahukah hati budi lelaki? Sejahat mana lelaki,
apabila ingin mengambil seseorang wanita sebagai
isteri dan seterusnya menjadi ibu untuk anak-
anaknya, dia akan memilih wanita yang baik.
Tetapi untuk berseronok dan berfoya-foya, lelaki
biasanya akan memilih perempuan murahan
kerana ia suatu pelaburan yang menguntungkan.
Itulah rahsia lelaki.
Jadi, perempuan yang bercinta*, jatuh maruahnya
pada pandangan lelaki? *(tidak mengikut syariat)
Tentu. Mana ada orang lelaki yang normal suka
pada barang yang second sedangkan
barang yang baru masih ada. Sesetengah mereka
menggambarkan perempuan seperti kereta yang
diletakkan di bilik pameran sahaja.Tapi ada orang
yang boleh test drive. Ada pula yang kata;
sekadar sepinggan mee goreng dan segelas sirap
bandung, bawalah ke hulu, ke hilir. Sedihkan.
Itulah hakikatnya.
Masih adakah orang yang tidak bercinta di zaman
ini?
Ya, masih ada orang suci dalam debu. Golongan
ini akan sentiasa ada walaupun jumlah mereka
kecil. Mereka akan bertemu suatu hari nanti.
Mereka ada pasangannya. Firman Allah:
Dan orang-orang lelaki yang memelihara
kehormatannya serta orang-orang perempuan yang
memelihara kehormatannya (yang memelihara
dirinya dari melakukan zina)... Allah telah
menyediakan bagi mereka segala keampunan dan
pahala yang besar.
(Surah Al-Ahzab: 35)
Bagaimana kami?
Kamu masih ada peluang. Bertaubatlah dengan
taubat nasuha. Berdoalah serta mohon
keampunan dariNya. Mohonlah petunjuk dan
kekuatan untuk mendapat redhaNya.
Kami ingin mendapat redha Tuhan. Tunjukkanlah
bagaimana taubat nasuha.
Taubat yang murni. Taubat yang sebenar-
benarnya. Taubat yang memenuhi tiga syarat:
Tinggalkan perbuatan maksiat. Putuskan
hubungan cinta yang tidak diredhai Allah ini.
Menyesal. Menginsafi diri diatas tindak tanduk
hidup yang menjurus diri dalam percintaan.
Berazam. Bertekad didalam hati tidak akan
bercinta lagi dengan sesiapa kecuali dengan
seseorang yang bernama isteri atau
suami .Saatnya adalah selepas ijab kabul.
Ya Allah. Hambamu ini telah tersesat jalan.
Ampunilah dosa-dosa hambamu ini.
Sesungguhnya engkau Maha Pengampun dan
penerima taubat . Berilah kekuatan kepadaku
untuk menghadapi godaan keremajaan ini.
Anugerahkan kepadaku perasaan benci kepada
maksiat. Hiasilah diriku dengan akhlak yang mulia.
Ibu dan ayah, anakmu berdosa . Engkau jaga
diriku sedari kecil dengan kasih sayang.
Mengapaku curahkan kasih itu kepada orang lain.
Oh Tuhan, hambamu ini berdosa
Amin , yarabbal alamin. Moga Allah terima taubat
mu.
Kita berpisah kerana Allah , kalau ada
jodoh ,tidak kemana!
YaAllah bantulah mereka .Kini mereka datang
kepintuMu mencari redha-Mu. Terimalah taubat
mereka.
Nah gimana kena ga renungannya, buat saya yang paling berkena itu di Sabda Rasulullah..."Barangsiapa yg jatuh cinta kemudian dia mampu menyembunyikannya, menjaganya dan bersabar, Allah akan mengampuni dosanya dan memasukkannya kedalam syurga..."
semakin
kuat buat jaga hati sampai waktunya tiba, walau sulit tapi allah menjanjikan
syurga bagi mereka yang menjaganya. Toh rencana tuhan itu indah jangan pernah
takut untuk menjadi lebih baik jangan pernah malu untuk menjadi lebih baik. Pacaran
??? Jika menginginkan pasangan baik bukan lewat pacaran, karena laki-laki baik
atau perempuan baik tidak akan melanggar apa yang di haramkan allah. Jadi ingat
laki-laki baik untuk perempuan baik dan perempuan baik untuk laki-laki baik.
Sekian semoga
bermanfaat :D
Sumber: merupakan
editan dari situs yang tertera di atas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar