Selasa, 08 Januari 2013

UNTUKMU.......

                     Ini saya kutip dari sebuah komik cerpen yang saya download dari search.4shared.com . Tapi untuk alamat jelasanya saya lupa cari saja yang aslinya di halaman di atas titlenya "untukmu". ini hanya merupakan kutipan dan telah ada editan dari saya dalam kata-katanya namun untuk alurnya sendiri tidak terlalu jauh dari aslinya....

         Ceritanya sih tentang seorang anak laki-laki yang sedang mencari jati diri dalam agamanya, Cocoklah buat para remaja ceritanya.... Sebagai pelajaran dan pertimbangan....Mari -->>




picture 1

picture 2

picture 3

  
picture 4
picture 5
 
picture 7

picture 8



picture 9

picture 10

picture 11
  
picture 12

picture 13

Rabu, 02 Januari 2013

BAHAN PERTIMBANGAN BAGI PARA REMAJA UNTUK MENJAUHI PACARAN


BAHAN RENEUNGAN DAN PERTIMBANGAN “ ISLAM ITU INDAH “


Disini saya akan membahas tentang topic yang mungkin bisa menjadi bahan pertimbangan, apalagi yang sangan lumrah di kalangan remaja jaman sekarang. Yaitu tentang “ wajarka perasaan cinta diluahkan “.
Baik,  disini saya kutip dari percakapan di / http://halaqah.net/v10/index.php?topic=4120.0

Answer

wajarkah perasaan cinta diluahkan???
secara fitrahnya, Allah telah kurniakan perasaan cinta dan kasih sayang dalam diri setiap hambanya, yang  kiralah cinta ibu kepada  anak, kakak kpd adik, adik kepada kakak dll. Yang  menjadi persoalan, wajarkan perasaan cinta terhadap individu berlainan jenis  diluahkan.
mugkin secara logikanya, pada pandngn orang yang sudah siap menikah mungkin tidak masalah, kalo dgn niat yg ikhlas, dan berhasrat utk dirikan rumah tgga, mmg wajar utk luahkan, tapi situasi yangg saya maksudkan, kalo perhubungan untuk memakan masa yang lama...mksdnya dua2 individu ni masih belajar atau lebih lumrahnya hanya sekedar pacaran.
wajarkan individu tersebut luahkan perasaan dia atau simpan saja dalam hati dan tunggu sampai betul2 bersedia utuk dirikan rumah tangga.
harap dapat  pandangan dari sahabat2.

Reply
Sabda Rasulullah..."Barangsiapa yg jatuh cinta kemudian dia mampu menyembunyikannya, menjaganya dan bersabar, Allah akan mengampuni dosanya dan memasukkannya kedalam syurga..."


Wallahualam...

Reply
أخبرنا أبو بكر أحمد بن علي الحافظ قال: حدثنا أبو الحسن علي بن أيوب القمي قال: حدثنا محمد بن عمران قال: حدثني محمد بن مخزوم قال: حدثني الحسن بن علي الأشناني وأحمد بن محمد بن مسروق قالا: حدثنا سويد بن سعيد قال: حدثنا علي بن مسهر عن أبي يحيى القتات عن مجاهد عن ابن عباس قال: قال رسول الله، صلى الله عليه وسلم: من عشق فظفر فعف فمات مات شهيداً

hadis beserta susunan sanadnya adalah sebagai berikut :

aku diberitahu abu bakr ahmad bin 'ali al-hafidz, berkata : menceritakan kepadaku abu al-hasan 'ali bin ayyub, berkata : menceritakan padaku muhamad bin 'imran, berkata : menceritakan padaku yahya bin makhzum, berkata : menceritakan padaku hasan bin 'ali al-asynani dan ahmad bin muhamad bin masruq, keduanya berkata : menceritakan padaku suwaid bin sa'id, berkata : menceritakan padaku 'ali bin mushir dari abi yahya al-qathtat dari mujahid dari ibn 'abbas : barang siapa sedang rindu ( cinta ), lalu menyembunyikannya , menahan diri kemudian dia mati, maka meninggal dalam keadan syahid.
walaupun ada sebagian ulama yang menghukumi hadis diatas maudhu'(palsu), tapi ada juga yang menghukumi shahih. pangkal masalah ada pada suwaid bin sa'id yang diperselisihkan hapalannya, kejujurannya dll. tapi disamping ada yang mempermasalahkan, toh masih ada yang menganggapnya tsiqqah seperti ahmad bin hanbal dan muhaddis maghriby syekh shiddiq al-ghummary.



Reply
kadang-kadang hadis itu datang untuk menjelaskan seluruh fadhilah ( keutamaan ) dari seluruh hal-hal yang diharamkan. seperti ada perintah menahan pendangan, menjaga kemaluan dll....nah, fungsi hadis ini untuk menjelaskan fadhilah/keutamaan dari keseluruhan hal itu. ini jika kita melihat dari sudut pandang keumuman ma'na.
tapi jika kita melihat pada makna khusus hadis, kita harus tahu apa pengertian 'isyq..

الإفراط في المحبة بحيث يستولي المعشوق على قلب العاشق حتى لا يكاد يخلو من تخيله و الفكر فيه

بحيث لا يغيب عن خاطره و ذهنه

'isyq adalah sikap berlebihan dalam mahabbah ( cinta ) yang menjadikan orang yang dirindukan senantiasa ada di hati orang yang merindu sampai hampir2 hatinya selalu berpikir orang yang dirindukan

dari sini kita tahu bahwa tingkatan 'isyq lebih hebat dan dahsyat dari sekedar mahabbah. dalam kitab dzammul hawa, ibnu al-jauzi menjelaskan tingkatan-tingkatan itu sebagai berikut :

pandangan mata atau berita yang didengar bila melahirkan rasa senang diungkapkan dg kata 'aliqa (
علق )

apabila melebih sehingga terbetik keinginan untuk mendekat dinamakan mailun (
ميل )

dan apabila ada keinginan itu mencapai tingkat kehendak untuk menguasainya maka ia dinamakan mawaddah (
مودة )

kemudian tingkat berikutnya mahabbah (
محبة ), dilanjutkan dg khullah ( خلة ), lalu al-shababah ( الصبابة ), kemudian al-hawa ( الهوى )....

Nah setelah melalui ini semua, baru sampai pada tingkatan Al-'isyq ( 
العشق ), yaitu bila seseorang bersedia berkorban untuk membahayakan dirinya demi kekasihnya, ataua dg kata lain, perasaan dihati sudah penuh sehingga tidak ada tempat untuk yang lain

ibnu qayyim al-jauziah menggambarkan sifat orang yang terkena al-'isyq dalam kitabnya al-da' wa al-dawa' sebagai berikut :


فعند ذلك تشتغل النفس عن استخدام القوة البدنية و النفسية فتتعطل هذه القوي فيحدث بتعطيلها الكثير من آفات البدن و الروح ما يعز دواؤه و يتعذرفتتغير أفعاله و صفاته و مقاصده


yaitu ( saat orang terkena 'isyq ) selalu menggunakan kekuatan badan dan jiwa ( karena selalu berpikir dg yang dirindukan ) sehingga kekuatan itu mulai hilang, dan karena penggunaan yang berlebihan itu datanglah penyakit badan dan jiwa, sehingga perbuatannya jadi berubah, sifatnya jadi berubah, dan tujuannya

berkata ibnu hazm al-andalusy tentang bahaya al-isyq :



للعشق أضرار كثيرة تصيب الفرد و بالتالي تمتد آثارها على الأسرة و المجتمع و من هذه الأضرار :

الاشتغال بحب المخلوق و ذكره عن حب الرب و ذكره

الاشتغال عن مصالح دينه و دنيا

آفات الدنيا أسرع إلى الوصول إلى العشاق فأبعد القلوب عن الله قلوب العاشقين

إذا تمكن من القلب و استحكم و قوى سلطانه أفسد الذهن و أحدث الوساوس و ربما ألحق صاحبه بالمجانين ( مثل مجنون ليلى )

يفسد الحواس معنويا فيرى القبيح حسنا



orang yang 'isyq mempunyai bahaya yang sangat banyak, bahkan bahayanya itu bisa sampai melebar pada keluarga dan masyarakat, diantara bahayanya adalah :

1) hati sibuk dg makhluk dan sehingga mengenyampinkan cinta dan dzikir pada allah

2) mengindahkan maslahat dunia dan akhirat

3) penyakit dunia lebih cepat sampai pada orang yang terkena 'isyqn sehingga menjauhkan dzikir pada allah

4) jika hati mampu menghalau penyakit ini ( al'isyq ), kadangkala akan merusak hati dan mengakibatkan waswas, bahkan menyebabkan gila. seperti kegilaan laila majnun.

5) merusak indra ma'nawi. sehingga melihat yang jelek jadi baik

karena bgitu hebatnya penyakit 'isyq ini, sampai-sampai para ulama menyebut bahwa 'isyq ini obatnya sangat sulit terkecuali memang si penderita benar2 berazam untuk sembuh

Oleh karena itu, sangat pantas jika nabi SAW menjanjikan syahid bagi yang terkena penyakit ini dan bisa menahannya



Reply
sebenarnya Saya pun terperangkap jugak dalam situasi sama seperti ini..
saya pun tak pasti ingin  diluahkan atau tidak...
kalau tidak diluahkan rasanya serba salah......
kalau diluahkan  nanti terlalai terjerumus kedalam maksiat...
maklumlah kalau udah pacaran  itu macam2 lah jadi nya...
sebab orang yang ketika dalam perhubungan yang tidak sah antara  si adam dan si hawa adalah syaitan laknatullah...
pada pandangan saya  kalau perhubungan yg mengambil masa yang agak panjang biarlah kite pendamkan dlu ......

saya percaya setiap insan yang lahir di atas muka bumi Allah ini telah dtetapkan jodoh masing2...mgkn ade hikmah di sebaliknya...
di sebabkan itu saya memilih utuk memendam kan dahulu perasaan itu...
bila sudah tiba masanya ...dah ckp bersedia...brulah diluahkan....
bukan apa-apa  kalau udah pacaran...macam2 boleh jadi walau sebaik apapun  seseorang itu..
sehebat,sekuat apapun seseorg lelaki itu,akan tewas juga kepada selemah-lemah wanita...

^^Tidak perlu mencari teman secantik BALQIS,andai diri tidak sehebat SULAIMAN....
     Tidak perlu seteguh IBRAHIM,andai diri tidak sekuat HAJAR....
     Mengapa mengharap teman setanpam YUSOF,jika kasih tidak setulus ZULAIKHA....
     Mengapa didamba teman hidup sehebat KHADIJAH,andai diri tidak sesempurna    
     RASULULLAH   S.A.W....^^


Reply
Kami tidak berzina ! 
Maaf saya tidak menuduh anda  berzina ,tetapi 
anda menghampiri zina. 
Kami hanya barbual-bual, berbincang,. Bertanya 
khabar, minum-minum di kafe. Adakah itu 
menghampiri zina? 
Ya,perbuatan itu boleh menjerumuskan pelakunya 
ke lembah penzinaan. 
Kami dapat mengawal perasaan dan kami tidak 
berniat ke arah itu. 

Hari ini ya.Esok mungkin kamu kecundang. Iblis 
akan memerangkap kamu. Iblis amat 
berpengalaman dan tipu dayanya sangat halus. Ia 
telah menipu moyang kita yang pertama, Adam 
dan Hawa. Iblis amat licik. Ingat ,pesanan 
Rasulullah  :Janganlah engkau bersendirian dengan 
seorang wanita kecuali yang ketiganya ,syaitan 
(Tabrani) . Kita lemah menghadapi tipu daya Iblis. 

Tidak semestinya semua orang bercinta* menjurus 
kepada penzinaan. Ada yang bercinta dalam 
telefon dan hantar SMS sahaja. Tidak pernah 
bersua muka pun! 

Betul .Tetapi itu adalah salah satu yang 
dimaksudkan dengan menghampiri zina. Memang 
pada awalnya tidak bersua muka. Tapi perasaan 
pasti bergelora,lambat laun desakan nafsu dan 
perasaan serta hasutan Iblis akan mengheret 
kepada suatu pertemuan. Pertemuan pertama 
tidak akan terhenti disitu sahaja.Percayalah, ia 
akan berlanjutan. Tidakkah itu boleh membawa 
kepada perzinaan akhirnya? 


Zina ada bermacam-macam jenis dan 
peringkatnya, ada zina betul, ada zina tangan iaitu 
berpegang-pegangan, ada zina mata iaitu melihat 
kekasih dengan perasaan berahi. Zina hati iaitu 
dengan khayalan berahi dengan kekasih 
sepertimana yang digambarkan oleh Rasulullah : 
Kedua-dua tangan juga berzina dan zinanya 
adalah menyentuh. Kedua kaki juga berzina dan 
zinanya menuju ke tempat pertemuan. Mulut juga 
berzina dan zinanya adalah ciuman (muslim dan 
Abu Daud). Sebenarnya jalan menuju kepada 
perzinaan amat banyak. Jangan biarkan diri kita 
melalui mana-mana jalan perzinaan. 

Duduk berdiskusi pelajaran tak boleh juga? Bincang 
pelajaran saja!*(masa belajar berdua-duaa)* 

Berdiskusi pelajaran, betul kah ? Jangan tipu. Allah 
tahu apa yang terselit di dalam hati hamba- 
hambaNya. Kita belajar untuk  keberkatan. Kalau 
pintar  sekalipun, kalau tidak diberkati oleh 
Allah, kejayaan tidak akan membawa 
kebahagiaan. Hidup di dunia tidak bahagia, akhirat 
lagi lah. Jangan berselindung disebalik pelajaran 
yang mulia. Allah suka kepada orang berilmu. Jadi 
belajar hendaklah ikut batas dan ketentuan Allah. 
Belajar akan jadi ibadah. Adakah berdiskusi 
macam ini akan ditulis oleh malaikat Raqib dan 
Atid. 

Sungguh! Bincang pelajaran saja. Ni Study 
Group.*(masa berduaan saja) 

Study Group...? nampak lain macam saja, manja, 
senyum memanjang, tak macam gaya berdiskusi. 
Tak ada study group berdua saja? Kemana- 
manapun berdua. Kalau  pun, carilah group 
study ramai sedikitt. Kalau duduk berdua-duaan 
macam ini...betul kah bincang pelajaran? 
Jangan-jangan sekejap saja bincang pelajaran, 
yang lain tu... banyak masa dihabiskan dengan 
fantasi cinta! 

Tidaklah. Sungguh berbincang pelajaran.* 

Baik sungguh anda  berdua. yakinkah anda 
berdua tak ada perasaan apa-apa? Ingat, kita bukan malaikat, tak ada 
nafsu. Kita manusia. Jangan menafikan fitrah 
manusia. Kita ada nafsu, ada keinginan. Itulah 
manusia. 

Kami berdua sama-sama belajar, study group*, 
saling memberi semangat dan motivasi. 

Tak adakah kaum sejenis yang boleh dijadikan 
rakan belajar? Habis sudahkah kaum sejenis yang 
boleh memberikan motivasi? Jangan hina kaum 
sejenis kita. Ingat, banyak orang cemerlang yang 
belajar hanya dengan kaum sejenis. Lebih tenang 
perasaan, tidak terganggu, dapat berkat dan 
rahmat pula. 

Takkanlah tak ada langsung ruang yang 
dibenarkan dalam Islam untuk bercinta? Adakah 
Islam membunuh terus naluri cinta? 

Naluri adalah sebahagian daripada kesempurnaan 
kejadian manusia. Naluri ingin memiliki dan suka 
kalau dimiliki (sense of belonging) adalah fitrah. 
Kalau naluri itu tidak wujud pada diri seseorang, 
tak normal namanya. Islam bukan datang 
membunuh naluri dan keinginan itu, tidak! Islam 
tidak suruh membunuh naluri seperti yang 
dilakukan oleh para paderi atau sami. Jangan 
nafikan naluri ini. Jangan berbohong pada diri 
sendiri. Bukan salah dan berdosa kalau perasaan 
itu datang tanpa diundang. Itu adalah fitrah. Cuma 
tudukkan naluri itu untuk patuh pada perintah 
Allah. Jadilah manusia yang sihat nalurinya. 
Jangan jadi malaikat! Kerana Allah jadikan kita 
sebagai manusia. 
Dunia dan segala isinya akan hambar tanpa naluri 
atau nafsu. 

Tentu ada cinta secara Islam. 

Cinta secara Islam hanya satu, iaitu perkahwinan. 
Cinta berlaku setelah ijab kabul, cinta selepas 
kahwin. Itulah cinta sacral dan qudus. Cinta yang 
bermaruah. Bukan cinta murahan. Inilah kemuliaan 
Islam. Apabila Islam menegah sesuatu perkara, 
tentu ia gantikan dengan sesuatu yang lebih baik. 
Jika ia menegah cinta antara lelaki dan perempuan 
sebelum kahwin, ia membawa perkahwinan 
sebagai ganti yang lebih baik. Sabda Rasulullah  : 
Tidak ada yang lebih patut bagi dua orang yang 
saling mencintai kecuali nikah. (Ibnu Majah). Cinta 
adalah maruah manusia. Ia telalu mulia. 

Kalau begitu, cinta* remaja semua menghampiri 
kepada penzinaan? 

Ya, kalau lelaki dan perempuan bertemu tentu 
perasaan turut terusik. Kemudian perasaan 
dilayan. Kemudian teringat, rindu. Kemudian diatur 
pertemuan. Kemudian duduk berdua-dua. 
Kemudian mencari tempat sunyi sedikit. 
Kemudian berbual panjang sehingga malam gelap. 
Hubungan makin akrab, dah berani pegang tangan, 
duduk makin dekat. Kalau tadi macam kawan, 
sekarang macam pengantin baru semalam 
bukankah mereka semakin hampir dengan 
penzinaan? Berapa ramai orang yang bercinta 
telah sampai kepada daerah penzinaan dan 
kesengsaraan. Kasihanilah diri dan ibu bapa yang 
melahirkan kita dalam keadaan putih bersih tanpa 
noda daripada seekor nyamuk sekalipun! 

Masih ramai orang yang bercinta* tetapi tetap 
selamat tidak sampai berzina. Kami tahan diuji. 

Allah yang menciptakan manusia, Dia tahu 
kekuatan dan kelemahan manusia. Manusia tidak 
tahan ujian. Oleh itu Allah memerintahkan supaya 
jauhi perkara yang ditegah takut manusia akan 
kecundang. 

Jadi manusia itu tidak tahan diuji? 
Kita manusia dari keturunan Adam dan Hawa, 
sejak dari awal penciptaan manusia. Allah 
takdirkan satu peristiwa untuk iktibar 
manusia.Allah tegah Adam dan Hawa supaya 
tidak memakan buah khuldi dalam syurga. Buah 
yang lain boleh makan. Allah tahu kelemahan 
pada ciptaan manusia. Tidak tahan diuji. Oleh itu 
Allah berpesan kepada Adam dan Hawa, jangan 
menghampiri pokok khuldi itu. Firman Allah: 
Wahai Adam! Tinggallah engkau dan isterimu di 
dalam syurga serta makanlah dari makanannya 
sepuas-puasnya apa yang kamu sukai, dan 
janganlah kamu hampiri pokok ini. (jika kamu 
menghampirinya) maka kamu adalah orang-orang 
yang zalim 
(al-Araf:19) 
Tegahan yang sebenarnya adalah memakan buah 
khuldi. Jika menghampiri perkara tegahan, takut 
nanti mereka akan memakannya. Demikianlah 
dengan zina. Ditegah berzina. Maka jalan ke arah 
penzinaan juga dilarang. Takut apabila berhadapan 
dengan godaan zina, kedua-duanya akan 
kecundang.Cukuplah kita belajar daripada 
pengalaman nenek moyang kita Adam dan Hawa. 

Tetapi cinta selepas kahwin banyak masalah. Kita 
tak kenal pasangan kita secara dekat. Bercinta 
adalah untuk mengenal hati budi pasangan 
sebelum buat keputusan berkahwin. 

Bolehkah percaya dengan perwatakan masa 
sedang bercinta? Bercinta penuh dengan lakonan 
yang dibuat-buat dan kepura-puraan. Masing- 
masing akan berlakon dengan watak terbaik. 
Penyayang, penyabar, pemurah dan berbagai- 
bagai lagi. Masa bercinta merajuk ada yang pujuk. 
Jangan harap lepas kahwin, bila merajuk akan ada 
yang pujuk. Banyak orang yang kecewa dan 
tertipu dengan keperibadian pasangan semasa 
bercinta. Perangai pasangan jauh berbeda. Macam 
langit dan bumi. Masa bercinta, dia seorang yang 
amat penyayang, penyabar, sabar tunggu 
pasangan terlambat sampai berjam-jam. Tapi bila 
dah kahwin, lewat lima minit, dah kena tengking. 
Jadi, perwatakan dalam masa bercinta tidak boleh 
dipercayai. Percintaan adalah suatu kepuraan atau 
hipokrit. 
Percayalah, kami bercinta demi merancang 
kebahagian hidup nanti. 

Bagaimana diharap kebahagiaan jika tidak 
mendapat redha Allah? Kebahagiaan adalah 
anugerah Allah kepada hamba-hambaNya yang 
terpilih. Kebahagiaan bukan ciptaan manusia. 
Manusia hanya merancang kebahagiaan. Allah 
yang menganugerahkannya. 
Bagaimana mendapat anugerah kebahagiaan itu, 
jika jalan mencapai kebahagiaan itu tidak diredhai 
Allah. Kebahagiaan hidup berumah tangga 
mestilah melalui proses yang betul. Sudah tentu 
prosesnya bukan bercinta begini, Allah tidak 
meredhai percintaan ini. Cinta yang diredhai Allah 
adalah cinta selepas kahwin. Bagaimana untuk 
mendapat keluarga yang bahagia jika langkah 
mula sudahpun canggung, bagaimana 
kesudahannya? 


Semua itu adalah perangkap iblis dan syaitan. 
Hakikatnya adalah sama. Cinta yang diberi nafas 
baru. Kulitnya nampak berlainan, tetapi isinya 
adalah sama.” Hanya sekedar ade abang ga pacaran “ itu menjadi dalih, Manusia yang terlibat dengan 
budaya seperti  ini sebenarnya telah masuk 
dalam perangkap syaitan. Cuma menunggu masa 
untuk dikorbankan. Namakan apa saja sekalipun, 
ade abang, motivator ke, semuanya adalah 
sama. Jalan akhirnya akan bertemu dengan zina. 

Jadi seolah-olah orang yang bercinta telah hilang 
maruah diri? 

Mengukur maruah diri bukan ditentukan oleh 
manusia tetapi oleh Pencipta manusia.Orang yang 
sedang mabuk bercinta akan mengatakan orang 
yang bercinta tidak menjejaskan maruah dirinya. 
Manakala, bagi orang yang menjaga diri, tidak 
mahu terlibat dengan cinta sebelum kahwin, akan 
mengatakan orang yang bercinta sudah tidak 
bermaruah lagi. Cintanya ditumpahkan kepada 
orang yang belum layak menerima cinta suci. 
Kalau begitu ukuran bermaruah atau tidak adalah 
ditentukan oleh Allah. 

Adakah orang yang bercinta* hilang maruah? 

Antara kemulian manusia adalah maruah dirinya. 
Orang yang bercinta seolah-olah cuba 
menggadaikan maruahnya kerana mereka 
menghampiri perzinaan. Manakala orang yang 
bercinta dan pernah berzina tidak layak berkahwin 
kecuali dengan orang yang pernah berzina. Allah 
berfirman: 
Lelaki yang berzina (lazimnya) tidak ingin 
berkahwin melainkan dengan perempuan yang 
berzina atau perempuan musyrik; dan perempuan 
yang berzina itu pula tidak ingin berkahwin dengan 
melainkan oleh lelaki yang berzina atau lelaki 
musyrik. Dan perkahwinan yang demikian itu 
terlarang kepada orang-orang yang beriman. 
(Surah An-Nur: 3) Jadi, orang yang pernah bercinta 
juga tidak sesuai untuk berkahwin dengan orang 
yang tidak pernah bercinta. Tidakkah itu suatu 
penghinaan dari Tuhan. 

Jadi orang yang bercinta* hanya layak berkahwin 
dengan orang yang pernah bercinta* juga? 

Itulah pasangan yang layak untuk dirinya. Kerana 
wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. 
Lelaki yang baik untuk wanita yang baik. 

Kami telah berjanji sehidup semati 

Apa ada pada janji cinta? Berapa banyak sudah 
janji cinta yang musnah? Lelaki, jangan diharap 
pada janji lelaki. Mereka hanya menunggu peluang 
keemasan sahaja. Habis madu, sepah dibuang. 
Pepatah itu diungkap kerana ia sering berulang 
sehingga menjadi pepatah. 

Si dia ini lain dari yang lain. Dia lelaki yang 
penyayang dan bertanggungjawab. 

Tahukah hati budi lelaki? Sejahat mana lelaki, 
apabila ingin mengambil seseorang wanita sebagai 
isteri dan seterusnya menjadi ibu untuk anak- 
anaknya, dia akan memilih wanita yang baik. 
Tetapi untuk berseronok dan berfoya-foya, lelaki 
biasanya akan memilih perempuan murahan 
kerana ia suatu pelaburan yang menguntungkan. 
Itulah rahsia lelaki. 

Jadi, perempuan yang bercinta*, jatuh maruahnya 
pada pandangan lelaki? *(tidak mengikut syariat) 

Tentu. Mana ada orang lelaki yang normal suka 
pada barang yang second  sedangkan 
barang yang baru masih ada. Sesetengah mereka 
menggambarkan perempuan seperti kereta yang 
diletakkan di bilik pameran sahaja.Tapi ada orang 
yang boleh test drive. Ada pula yang kata; 
sekadar sepinggan mee goreng dan segelas sirap 
bandung, bawalah ke hulu, ke hilir. Sedihkan. 
Itulah hakikatnya. 

Masih adakah orang yang tidak bercinta di zaman 
ini? 

Ya, masih ada orang suci dalam debu. Golongan 
ini akan sentiasa ada walaupun jumlah mereka 
kecil. Mereka akan bertemu suatu hari nanti. 
Mereka ada pasangannya. Firman Allah: 
Dan orang-orang lelaki yang memelihara 
kehormatannya serta orang-orang perempuan yang 
memelihara kehormatannya (yang memelihara 
dirinya dari melakukan zina)... Allah telah 
menyediakan bagi mereka segala keampunan dan 
pahala yang besar. 
(Surah Al-Ahzab: 35) 

Bagaimana kami? 

Kamu masih ada peluang. Bertaubatlah dengan 
taubat nasuha. Berdoalah serta mohon 
keampunan dariNya. Mohonlah petunjuk dan 
kekuatan untuk mendapat redhaNya. 

Kami ingin mendapat redha Tuhan. Tunjukkanlah 
bagaimana taubat nasuha. 

Taubat yang murni. Taubat yang sebenar- 
benarnya. Taubat yang memenuhi tiga syarat: 
Tinggalkan perbuatan maksiat. Putuskan 
hubungan cinta yang tidak diredhai Allah ini. 
Menyesal. Menginsafi diri diatas tindak tanduk 
hidup yang menjurus diri dalam percintaan. 
Berazam. Bertekad didalam hati tidak akan 
bercinta lagi dengan sesiapa kecuali dengan 
seseorang yang bernama isteri atau 
suami .Saatnya adalah selepas ijab kabul. 

Ya Allah. Hambamu ini telah tersesat jalan. 
Ampunilah dosa-dosa hambamu ini. 
Sesungguhnya engkau Maha Pengampun dan 
penerima taubat . Berilah kekuatan kepadaku 
untuk menghadapi godaan keremajaan ini. 
Anugerahkan kepadaku perasaan benci kepada 
maksiat. Hiasilah diriku dengan akhlak yang mulia. 
Ibu dan ayah, anakmu berdosa . Engkau jaga 
diriku sedari kecil dengan kasih sayang. 
Mengapaku curahkan kasih itu kepada orang lain. 
Oh Tuhan, hambamu ini berdosa 
Amin , yarabbal alamin. Moga Allah terima taubat 
mu. 

Kita berpisah kerana Allah , kalau ada 
jodoh ,tidak kemana! 

YaAllah bantulah mereka .Kini mereka datang 
kepintuMu mencari redha-Mu. Terimalah taubat 
mereka. 

Nah gimana kena ga renungannya, buat saya yang paling berkena itu di Sabda Rasulullah..."Barangsiapa yg jatuh cinta kemudian dia mampu menyembunyikannya, menjaganya dan bersabar, Allah akan mengampuni dosanya dan memasukkannya kedalam syurga..." 
semakin kuat buat jaga hati sampai waktunya tiba, walau sulit tapi allah menjanjikan syurga bagi mereka yang menjaganya. Toh rencana tuhan itu indah jangan pernah takut untuk menjadi lebih baik jangan pernah malu untuk menjadi lebih baik. Pacaran ??? Jika menginginkan pasangan baik bukan lewat pacaran, karena laki-laki baik atau perempuan baik tidak akan melanggar apa yang di haramkan allah. Jadi ingat laki-laki baik untuk perempuan baik dan perempuan baik untuk laki-laki baik.
Sekian semoga bermanfaat :D

Sumber: merupakan editan dari situs yang tertera di atas